Rama, yaitu putra mahkota Prabu
Dasarata di Kosala dengan ibukotanya Ayodya. Tiga saudara tirinya bernama
Barata, Laksmana dan Satrukna. Rama lahir dari isteri pertama Dasarata bernama
Kausala, Barata dari isteri keduanya bernama Kaikeyi serta Laksmana dan
Satrukna dari isterinya ketiga bernama Sumitra. Mereka hidup rukun.
Sejak remaja, Rama dan Laksmana
berguru kepada Wismamitra sehingga menjadi pemuda tangguh. Rama kemudian
mengikuti sayembara di Matila ibukota negara Wideha. Berkat keberhasilannya
menarik busur pusaka milik Prabu Janaka, ia dihadiahi putri sulungnya bernama
Sinta, sedangkan Laksmana dinikahkan dengan Urmila, adik Sinta.
Setelah Dasarata tua, Rama yang
direncanakan untuk menggantikannya menjadi raja, gagal setelah Kaikeyi
mengingatkan janji Dasarata bahwa yang berhak atas tahta adalah Barata dan Rama
harus dibuang selama 15 (lima belas) tahun. Atas dasar janji itulah dengan
lapang dada Rama pergi mengembara ke hutan Dandaka, meskipun dihalangi ibunya
maupun Barata sendiri. Kepergiannya itu diikuti oleh Sinta dan Laksmana.
Namun kepergian Rama membuat
Dasarata sedih dan akhirnya meninggal. Untuk mengisi kekosongan singgasana,
para petinggi kerajaan sepakat mengangkat Barata sebagai raja. Tapi ia menolak,
karena menganggap bahwa tahta itu milik Rama, sang kakak. Untuk itu Barata
disertai parajurit dan punggawanya, menjemput Rama di hutan. Saat ketemu
kakaknya, Barata sambil menangis menuturkan perihal kematian Dasarata dan
menyesalkan kehendak ibunya, untuk itu ia dan para punggawanya meminta agar
Rama kembali ke Ayodya dan naik tahta. Tetapi Rama menolak serta tetap
melaksanakan titah ayahandanya dan tidak menyalahkan sang ibu tiri, Kaikeyi,
sekaligus membujuk Barata agar bersedia naik tahta. Setelah menerima sepatu
dari Rama, Barata kembali ke kerajaan dan berjanji akan menjalankan
pemerintahan sebagai wakil kakaknya
Banyak cobaan yang dihadapi Rama
dan Laksmana, dalam pengembaraannya di hutan. Mereka harus menghadapi para
raksasa yang meresahkan masyarakat disekitar hutan Kandaka itu. Musuh yang
menjengkelkan adalah Surpanaka, raksesi yang menginginkan Rama dan Laksmana
menjadi suaminya. Akibatnya, hidung dan telinga Surpanaka dibabat hingga putus
oleh Laksmana. Dengan menahan sakit dan malu, Surpanaka mengadu kepada kakaknya,
yaitu Rahwana yang menjadi raja raksasa di Alengka, sambil membujuk agar
Rahwana merebut Sinta dari tangan Rama.
Dengan bantuan Marica yang
mengubah diri menjadi kijang keemasan, Sinta berhasil diculik Rahwana dan
dibawa ke Alengka.Burung Jatayu yang berusaha menghalangi, tewas oleh senjata
Rahwana. Sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir, Jatayu masih sempat
mengabarkan nasib Sinta kepada Rama dan Laksmana yang sedang mencarinya.Dalam
mencari Sinta, Rama dan Laksamana berjumpa pembesar kera yang bernama Sugriwa
dan Hanuman. Mereka mengikat persahabatan dalam suka dan duka. Dengan bantuan
Rama, Sugriwa dapat bertahta kembali di Kiskenda setelah berhasil mengalahkan
Subali yang lalim. Setelah itu, Hanuman diperintahkan untuk membantu Rama
mencari Sinta. Dengan pasukan kera yang dipimpin Anggada, anak Subali, mereka
pergi mencari Sinta.
Atas petunjuk Sempati, kakak
Jatayu, mereka menuju ke pantai selatan. Untuk mencapai Alengka, Hanuman
meloncat dari puncak gunung Mahendra. Setibanya di ibukota Alengka, Hanuman
berhasil menemui Sinta dan mengabarkan bahwa Rama akan segera membebaskannya.
Sekembalinya dari Alengka, Hanuman melapor kepada Rama. Strategi penyerbuan pun
segera disusun. Atas saran Wibisana, adik Rahwana yang membelot ke pasukan
Rama, dibuatlah jembatan menuju Alengka. Setelah jembatan jadi, berhamburanlah
pasukan kera menyerbu Alengka. Akhirnya, Rahwana dan pasukannya hancur.
Wibisana kemudian dinobatkan menjadi raja Alengka, menggantikan kakaknya yang
mati dalam peperangan. Yang menarik dan sampai saat ini sangat populer di Jawa,
adalah adanya ajaran tentang bagaimana seharusnya seseorang memerintah sebuah
kerajaan atau negara dari Rama kepada Wibisana, yang dikenal dengan sebutan
ASTHABRATA.
Setelah berhasil membebaskan
Sinta, pergilah Rama dan Sinta serta Laksmana dan seluruh pasukan (termasuk
pasukan kera) ke Ayodya. Setibanya di ibukota negera Kosala itu, mereka
disambut dengan meriah oleh Barata, Satrukna, para ibu Suri, para punggawa dan
para prajurit, serta seluruh rakyat Ayodya. Dengan disaksikan oleh mereka, Rama
kemudian dinobatkan menjadi raja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar